Senin, 30 Januari 2012

*) TAWADHU'

Suatu hari, Imam Musa bin Ja’far as lewat di hadapan seorang laki-laki berkulit hitam yang buruk rupa. Imam as pun turun dari kudanya, duduk bersamanya, dan terlibat percakapan yang panjang dengannya. Ketika hendak pamit, Imam as bertanya kepada laki-laki tersebut, “Apakah Engkau mempunyai keperluan yang dapat kami bantu?”

Sebagian yang hadir ketika itu merasa heran dan berkata, “Wahai putra Rasulullah, mengapa Anda merendah sedemikian rupa dari kedudukanmu, kemuliaanmu, dan ilmumu?”
Imam Musa as menjawab, “Mengapa tidak? Sesungguhnya dia adalah salah seorang dari hamba Allah, saudara dalam Kitab Allah, dan tetangga di negeri Allah. Sungguh telah mempersatukan kita dengannya sebaik-baiknya bapak, yaitu Adam, dan seutama-utamanya agama, yaitu Islam.”

Diriwayatkan bahwa Imam ar-Ridha as mengadakan jamuan makan di Khurasan. Beliau pun mengumpulkan para budaknya bersama para tamu yang lain, baik yang berkulit hitam maupun yang bukan. Salah seorang tamu yang berasal dari kalangan kaya berkata, “Aku menjadi tebusanmu, mohonlah kiranya tuan menyingkirkan mereka (para budak).”
Imam ar-Ridha berkata kepada orang tersebut, “Apa-apaan ini! Sesungguhnya Tuhan kita satu, ibu kita satu, bapak kita satu.”

Mungkin orang bertanya: Apa itu tawadhu'? Kepada siapa kita harus tawadhu'?
Tawadhu' adalah merendah, lawan dari sombong dan takabbur. Tawadhu' adalah ketundukan yang bersumber rasa memiliki kekuatan, kemuliaan, penghormatan pada orang lain, dan bukannya ketundukan yang bersumber dari rasa memiliki kekurangan, kelemahan, kehinaan, dan keperluan kepada orang lain. Manakala seorang manusia merasa bahwa dirinya adalah hamba Allah yang mulia, dan ketawadhu'an yang ditunjukkan kepada saudara-saudaranya yang mukmin adalah ketawadhu'an kepada Allah SWT, maka dia akan merasa memiliki kemuliaan dan keluhuran, bukan kehinaan dan kelemahan.

Sebagian orang mengira bahwa tawadhu' berarti merendahkan diri bukan pada tempatnya. Sikap ini jelas salah. Sebagian orang lagi bersikap sombong dan takabbur manakala orang lain merendah di hadapannya. Mereka berusaha membenamkan lebih dalam perasaan lemah pada orang lain. Mereka merasa mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari orang lain, dan oleh karena itu mereka tidak layak menerima kettawadhu'an dari orang lain. Sikap ini pun jelas salah.

Mengenai pertanyaan kepada siapa kita harus bersikap tawadhu', maka pertama-tama kita wajib bertawadhu' kepada Allah SWT. Karena, Dia adalah Zat yang Maha Tinggi dan Maha Perkasa. Dia adalah Zat yang telah menciptakan kita dari ketiadaan. Kita adalah hamba-Nya yang hina di hadapan-Nya. Setelah itu kita harus bersikap tawadhu'  kepada nilai-nilai Ilahi, dan baru kemudian kepada manusia.
Muncul pertanyaan, Apakah semua manusia layak kita tawadhu'i?

Jelas tidak! Manusia yang layak kitatawadhu'i adalah saudara-saudara kita yang mukmin dan juga manusia yang baik-baik, apapun agama mereka, bahasa mereka, suku bangsa mereka, strata sosial mereka, dan ras mereka. Adapun orang-orang yang lalim, borjuis, sombong, munafik, mereka itu tidak layak kita tawadhu'i. Bahkan Islam mengajarkan kepada kita bahwa bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah ibadah.

Tawadhu' (rendah hati) termasuk pilar penting dalam pergaulan dengan manusia. Dengan tawadhu', seseorang dapat masuk ke dalam hati manusia dan memperoleh kecintaan mereka.
Bersikap tawadhu' kepada manusia mencakup banyak hal diantaranya: Anda menjadikan diri Anda sepadan (tidak lebih tinggi) dengan mereka. Manusia akan tertarik dan suka kepada orang yang merendah di hadapannya, dan sebaliknya akan lari dan menjauh dari orang yang bersikap sombong di hadapannya. Termasuk tawadhu' adalah Anda sama-sama melakukan ap ayang mereka lakukan, tidak mengistimewakan diri Anda di tengah-tengah teman Anda, dan memberikan kepada manusia apa yang Anda suka jika Anda diberi.

Rasululllah Saw meskipun seorang Nabi yang agung ditengah-tengah kaumnya, tidak ubahnya seperti salah satu dari mereka. Rasulullah Saw menambatkan sendiri untanya, menyapu rumahnya, memerah susu dombanya, menjahit sendalnya, menjemur pakaiannya, makan bersama pembantunya, menggantikan pembantunya menggiling gandum jika si pembantu capek, membeli sendiri keperluannya ke pasar, dan sebagainya.

Rasulullah selalu mengulurkan tangan mengajak bersalaman kepada setiap orang, baik orang kaya maupun miskin, anak-anak maupun orang dewasa, orang yang berkulit hitam maupun berkulit putih. Beliau selalu mendahului dalam mengucapkan salam. Jika beliau diundang walaupun oleh orang yang asing, beliau pasti memenuhi undangan tersebut. Tidak pernah beliau menghina makanan yang dihidangkan di dalam undangan, walaupun hanya sepotong roti atau segelas air.

Imam Ali as sebagai pemimpin yang memimpin lima puluh propinsi, dengan segala kebesaran dan kemuliaannya, masih suka berjalan di gang-gang sempit, membantu orang-orang yang butuh, dan mengenakan pakaian sederhana. Beliau memanggul sendiri barang-barang keperluannya. Ketika orang-orang datang kepadanya menawarkan bantuan, “Wahai Amirul Mukminin, biar kami yang membawanya, ” beliau menolaknya seraya berkata, “Penanggung jawab keluarga lebih berkewajiban membawanya.”

Supaya Anda bisa meletakkan satu dasar penting bagi pergaulan dengan sesama manusia, dan supaya Anda dapat merebut hati mereka, dicintai dan dihormati oleh mereka, maka Anda harus memperhatikan pesan yang sangat berharga ini: ber-TAWADHU'-lah!

Dari buku “Bagaimana Menyukseskan Pergaulan Anda”, karya Khalil Al-Musawi, Penerbit Lentera.

Senin, 23 Januari 2012

Bupati Lantik Wali Nagari Guguak Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau


Padang Pariaman, Hari ini Bupati Ali Mukhni melantik Zainul Abidin sebagai Wali Nagari Guguak Kuranji Hilir Kecamatan Sungai Limau periode 2012 - 2018. Nagari ini merupakan pemekaran dari Nagari Kuranji Hilir yang merupakan salah satu dari dua nagari yang dimekarkan di Kec. Sungai Limau.


Dilantiknya Zainul Abidin sebagai Wali Nagari setelah melalui proses pencalonan dan pemilihan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Desember 2011 yang lalu. Bupati Ali Mukhni dalam sambutannya mengucapkan teima kasih kepada seluruh pemuka masyarakat dan masyarakat nagari Guguak Kuranji Hulu yang telahberhasil melaksanakan pesta demokrasi di nagari dengan aman dan lancar.


" Pengalaman Zainul Abidin sebelumnya sebagai wali korong Paingan tentunya menjadi modal awal dalam melaksanakan pelayanan ukepada masyarakat" tambak Ali Mukhni. Pada kesempatan itu Ali Mukhni juga mengajak masyarakat Nagari Guguak Kuranji Hilir untuk dapat bahu membahu dengan Wali Nagari dalam membangun nagari dengan cara bergontong royong yang dilaksanakan secara bergilir di korong masing - masing dalam rangka meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat.


Pemerintah daerah akan berupaya melakukan pemkaran nagari yang insyaallah pada tahun 2012 ini akan kita upayakan menjadi 100 nagari yang saat sekarang ini baru 60 nagari" tambah Bupati Ali Mukhni


Diakhir sambutannya Bupati Ali Mukhni meminta dukungan dan kerja sama seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan di Kabupaten Padangan Pariaman, pembangunan di tingkat nagari secara keseluruhan adalah pembangunan padang Pariaman secara keseluruhan. Pada pelantikan tersebut juga hadir Ketua DPRD Kab. Padang Pariaman Eri Zulfian, S.Pt, MM, dan Sebagian besar Kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Kab. Padang Pariaman 
Link Terkait : http://www.padangpariamankab.go.id/contents.php?cid=653

Jumat, 13 Januari 2012

WARNA PERSAHABATAN

*) TENTANG PELANGI

Pada suatu hari, warna-warna di dunia mulai bertengkar.
Mereka semua mengklaim kalau mereka adalah yang terbaik
Paling penting.
Paling berguna.
Paling favorit.

HIJAU berkata:
"Tentu saja aku adalah yang paling penting. Aku adalah tanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk rerumputan, pohon, dan daun. Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah pedesaan dan kamu akan melihat bahwa aku adalah mayoritas." 

BIRU memotong:
"Kamu hanya berpikir tentang bumi, tetapi pikirkanlah langit dan lautan. Air-lah yang merupakan dasar kehidupan dan terbentuk oleh awan dari lautan yang dalam. Lnagit memberikan ruang, kedamaian, dan ketenangan. Tanpa kedamaianku, kamu semua bukan apa-apa."

KUNING tertawa:
"Kalian semua terlalu serius. Aku membawa tawa, keriangan, dan kehangatan kepada dunia. Matahari kuning, Bulan kuning, Bintang kuning. Setiap orang melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum. Tanpaku, tidak akan ada kesenangan."

ORANYE menyusul:
"Aku adalah warna dari kesehatan dan kekuatan. Aku mungkin saja menakutkan, tetapi aku berharga untuk menyediakan kebutuhan hidup manusia. Aku membawa banyak vitamin penting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga, dan pepaya. Aku tidak berada di sekitarmu terus menerus, tetapi ketika aku mengisi langit saat matahari terbit atau terbenam, kecantikanku sangatlah luar biasa sampai tak seorangpun akan memikirkan salah satu dari padamu."

MERAH tidak dapat menahan diri lagi dan berteriak:
"Aku adalah penguasa dari kamu semua. Aku adalah darah - darah kehidupan! Aku adalah warna bahaya dan keberanian. Aku mau bertarung demi membela sesuatu. Tanpa diriku, bumi akan kosong seperti bulan. Aku adalah warna gairah dan cinta, mawar merah, bunga poinsettia dan poppy."

UNGU berdiri:
Ia sangat tinggi dan berbicara dengan keras: "Aku adalah warna dari kekuasaan dan kekuatan. Raja, kepala, dan menteri selalu memilihku sebagai tanda otoritas dan kebijaksanaan. Orang-orang tidak mempertanyakanku! Mereka mendengar dan patuh."

Terakhir NILA berbicara,
lebih tenang dari yang lain, tetapi dengan penuh determinasi: "Pikirkanlah aku. Aku adalah warna ketenangan. Kamu sulit memperhatikanku, tetapi tanpa aku kamu semua menjadi dangkal. Aku mewakili pemikiran dan refleksi, senja dan air dalam. Kamu membutuhkanku untuk keseimbangan dan perbedaan, untuk doa dan kedamaian hati."

Dan kemudian warna-warna itu terus membual, setiap mereka yakin akan superioritas mereka. Pertengkaran itu semakin keras dan keras. Tiba-tiba ada cahaya mengagetkan yang sangat terang dan petir menggelegar. Hujan mulai turun tanpa henti. Warna-warna itu meringkuk dengan takut, lalu saling mendekatkan diri untuk saling menenangkan.

Di tengah-tengah keributan itu, HUJAN mulai berbicara:
"Hei, kamu warna-warna bodoh, kamu bertengkar dengan sesamamu, mencoba untuk mendominasi semuanya. Tidakkah kamu tahu, masing-masing dari kamu dibuat untuk tujuan yang spesial, unik dan berbeda? Berpeganglah tangan satu sama lain dan datanglah padaku."

Melakukan seperti yang dikatakan, warna-warna itu bersatu dan berpegangan tangan.

HUJAN melanjutkan:
"Mulai sat ini, saat hujan, masing-masing dari kamu akan membentang melintasi langit dalam sebuah busur warna besar sebagai sebuah peringatan bahwa kamu semua bisa hidup dalam damai. Pelangi adalah simbol harapan hari esok." Jadi, saat hujan membasahi bumi, dan PELANGI muncul di langit, MARILAH kita selalu ingat untuk MENGHARGAI sesama kita.....

Kamis, 12 Januari 2012

Panen Jagung Hybrida : Usaha Kelompok Tani


Bapak gubernur, Bupati Padang Pariaman dan Wakil Bupati didampingi muspida dan kepala SKPD melakukan panen raya jagung hybrida kelompok tani Sinar Polongan KenagariaN III Koto Aur Malintang Timur Kecamatan IV Koto Aurmlintang (9/1/2012).

Sabtu, 07 Januari 2012

Polemik POLIGAMI : Tinjauan dalam Prakteknya

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

PERTANYAAN :


Saya suami yang mempunyai 2 orang anak dan 2 orang istri...
Akan tetapi pernikahan saya dgn istri yg kedua tidak diketahui oleh orang tua saya dan istri pertama saya (tanpa seizin mereka). Saya menikah lagi karena keinginan tuk tidak mendekati zina... tapi sekarang-sekarang ini istri pertama dan orang tua saya sudah mengetahui saya menikah lagi. yang menjadi pertanyaan saya
  1. Salahkah pernikahan saya yg ke dua
  2. Istri pertama tidak mau dimadu dan meminta cerai sedangkan saya tidak menginginkan perceraian
  3. Hak asuh anak harus dgn siapa anak saya dua-duanya dari istri pertama. anak pertama usia 10 th yang kedua 3 tahun.
  4. Bagaimana cara saya meyakinkan istri pertama saya itu untuk tetap tidak bercerai.
trima kasih untuk memberikan solusi atas permasalahan saya ini. saya ucapkan trima kasih smoga ustad dan saya slalu dalam rido Ilahi.
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


RUJUKAN :
(QS. An Nisa [4] : 3)
(QS. Al Ahzab [33] : 36)
(al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 6128 – 6129)
JAWABAN :
silakan ditinjau tautan sebagai berikut :